Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 6; Yohanes 16; 1 Tawarikh 25-26
Dosa menyebabkan manusia enggan berbicara kepada Tuhan apalagi mendengar suara-Nya. Setelah jatuh ke dalam dosa, Adam dan Hawa sengaja bersembunyi di antara pepohonan sampai Tuhan harus memanggil mereka. Richard J. Foster dalam bukunya Celebration Of Discipline menyatakan, manusia cenderung meminta atau mencari orang lain menjadi perantara dalam berkomunikasi dengan Tuhan.
Ketika bangsa Israel berada di padang gurun, mereka mengutus Musa mewakili mereka bicara pada Tuhan. Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati," (Keluaran 20:19).
Salah satu permintaan utama orang Israel adalah memiliki seorang raja yang menjadi mediator antara Allah dan diri mereka, supaya mereka tidak perlu bertemu Tuhan secara langsung. Mengapa manusia cenderung menghindar? Sebab manusia lebih suka berada di zona nyamannya. Berada di hadirat Tuhan berarti mengalami perubahan. Dan perubahan umumnya tidak menyenangkan kedagingan maupun ego.
Perubahan di marketplace (baca: di kantor, di bisnis, keluarga, dsb) baru akan terjadi secara dahsyat ketika orang-orang di dalamnya berjumpa langsung dengan Tuhan di hadirat-Nya. Dan itu dimungkinkan karena Kristus menekankan bahwa setiap orang yang telah ditebus-Nya adalah mediator atau imam yang bisa bicara pada-Nya dan mendengar Dia secara langsung (1 Petrus 2:9). Jangan sia-siakan anugerah ini.
Mendengar suara Tuhan bukan hak istimewa golongan tertentu. Jika Anda telah ditebus-Nya, Anda dapat mendengar-Nya.